Senin, 13 Juli 2015

Naik ojek online Purbalingga Purwokerto

Tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  Ini Ditemukan Meninggal dengan Mulut Berbusa

Seorang tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  yang biasa mangkal di jalan Adi Sucipto atas nama Hafendi (36) didapati sudah tidak bernyawa, Minggu (12/7/2015) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Warga Jalan Pemuda Ujung No 36 RT02 RW 04 Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki ini diduga meninggal akibat penyumbatan pembuluh darah.

Hanafi didapati sudah meninggal oleh rekannya/saksi, bernama M. Arif yang saat itu berada di lokasi kejadian. Arif sudah mendapati korban keluar dari parit dalam kondisi mulut berbusa. Saksi kemudian membantunya duduk di kursi dan memberinya air putih.

Namun, saat itu korban sudah mulai sangat lemah. Saksi kemudian mengoleskan minyak angin ke tubuh korban. Namun tetap tidak ada respon. Sampai akhirnya korban duduk bersimpuh di tanah.

"Saya sudah merasakan tubuhnya dingin. Saat itu, saya lihat korban sudah meninggal dunia," ujar Arif setelah polisi mendatangi lokasi kejadian.

Dari keterangan rekan dan pihak keluarga, diketahui kalau korban memang memiliki riwayat penyakit. "Dugaan kita korban meninggal karena penyumbatan pembuluh darah. Kita tidak temukan adanya bekas kekerasan ditubuh korban, " ujar Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi.

Pihak keluarga sudah meendatangi lokasi dan membawa jenazah ke rumah duka. Pihak keluarga juga menolak dilakukan proses autopsi terhadap korban. (*)

Apa sebenarnya penyebab kematian tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  ini?

--



Minggu lalu saya menjadi pengisi acara buka puasa bersama. Acara itu diadakan oleh sebuah perusahaan swasta di hotel berbintang yang terletak di jalan protokol. Saya sudah memperhitungkan waktu tempuh ke lokasi dan antisipasi kemacetan yang akan saya hadapi dengan sebaik-baiknya. Perencanaan yang sudah sangat rapi jadi berantakan, karena saya malah terjebak kemacetan di sebuah perempatan jalan yang berada di luar dugaan saya.

Manajer saya berulang kali menelepon menanyakan posisi saya, karena pihak penyelenggara juga berulang kali menelepon dia. Manajer saya menyarankan agar saya naik ojek online Purbalingga Purwokerto . Saya mengabaikan saran tersebut karena tidak mungkin saya lakukan. Saya menyetir sendiri, sedangkan posisi mobil berada di tengah kepadatan kendaraan lain. Solusi yang paling memungkinkan adalah saya bertukar posisi dengan tukang ojek online Purbalingga Purwokerto . Saya bawa motor tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  dan tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  bawa mobil saya. He-he-he.

Di antara kita pasti pernah mengalami hal seperti yang saya alami. Berhadapan dengan kemacetan. Solusi yang selalu ditawarkan adalah naik ojek online Purbalingga Purwokerto . Hal ini membuat saya menyimpulkan, semakin banyak orang naik ojek online Purbalingga Purwokerto  berarti jalan semakin macet, atau semakin macet jalan maka ojek online Purbalingga Purwokerto  semakin laris.

ojek online Purbalingga Purwokerto  sudah ada sejak dulu. Awalnya ojek online Purbalingga Purwokerto  melayani rute pendek, seperti dari depan kompleks perumahan menuju rumah dan dari pasar menuju rumah. Sekarang ojek online Purbalingga Purwokerto  berkembang melayani rute panjang untuk menyiasati kemacetan. ojek online Purbalingga Purwokerto  termasuk kendaraan yang penuh dengan keakraban. Hanya dengan naik ojek online Purbalingga Purwokerto , penumpang bisa duduk nempel dengan abangnya. Sedangkan kendaraan yang jauh dari keakraban adalah bajaj, karena hingga sekarang bajaj tidak mengizinkan penumpang duduk di depan di samping abangnya.

Kebutuhan terhadap ojek online Purbalingga Purwokerto  yang begitu besar dilihat sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Kemudian hadir perusahaan jasa transportasi alternatif khusus ojek online Purbalingga Purwokerto . Langkah inovatif dilakukan oleh pengelolanya. ojek online Purbalingga Purwokerto  tidak sekadar mengantarkan ke tujuan, tapi tukang ojek online Purbalingga Purwokerto nya pun bisa melakukan beberapa hal. Seperti membeli nasi Padang, membeli tiket bioskop, bahkan diminta untuk membeli lipstik. Semoga saja tukang ojek online Purbalingga Purwokerto nya tidak diminta nyobain dulu untuk mengetahui warna lipstiknya cocok atau tidak.

Salah satu lokasi syuting film Fast and Furious 7 adalah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Film ini tak mungkin syuting di Jakarta. Daya tarik film ini adalah kejar-kejaran mobil. Jika syuting di Jakarta, saat terjadi kejar-kejaran mobil antara Vin Diesel dan Jason Statham di jalanan Jakarta, lalu mereka terjebak macet, adegan selanjutnya mereka sama-sama keluar mobil dan memilih melanjutkan naik ojek online Purbalingga Purwokerto .

Dengan semakin larisnya ojek online Purbalingga Purwokerto  dari hari ke hari menunjukkan bahwa sebenarnya yang dibutuhkan oleh masyarakat tak hanya angkutan umum yang nyaman, tapi juga cepat. ojek online Purbalingga Purwokerto  menjadi pilihan karena dianggap bisa memberikan kepastian untuk bisa sampai di tujuan dengan cepat.

Maka tak mengherankan bila sekarang ongkos ojek online Purbalingga Purwokerto  pun relatif mahal. Bahkan untuk menempuh jarak tertentu, tarifnya hampir sama dengan taksi. Alasan ojek online Purbalingga Purwokerto  berani pasang tarif sama dengan taksi adalah karena ojek online Purbalingga Purwokerto  memiliki keunggulan dibanding taksi. Taksi hanya bisa nyalip, sedangkan ojek online Purbalingga Purwokerto  bisa nyalip dan nyelip.

---

Beredar Video Pengendara Go-Jek Diinterogasi ojek online Purbalingga Purwokerto  Konvensional

Kehadiran Go-Jek atau jasa layanan ojek online Purbalingga Purwokerto  secara online memang menawarkan kemudahan kepada warga Jakarta dan sekitarnya. Tetapi ternyata kehadiran Go-Jek mendapat reaksi yang cukup keras dari para tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  di beberapa wilayah salah satunya di kawasan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Seperti diberitakan dalam Lensa Indonesia Siang, Selasa 13 Juli 2015, perseteruan antara ojek online Purbalingga Purwokerto  modern dan ojek online Purbalingga Purwokerto  konvesional itu mencuat setelah muncul postingan video di media sosial Path, pengendara Go-Jek diinterogasi oleh tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  setempat.

Beruntung dalam video tersebut pengendara Go-Jek tidak sempat dipukuli oleh tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  setempat, tetapi pengendara Go-Jek tersebut langsung disuruh pergi oleh para pengojek online Purbalingga Purwokerto  konvensional tersebut.

Kejadian tersebut, tidak hanya terjadi di kawasan Depok, Jawa Barat saja, tetapi terjadi juga di kawasan Kalibata City, Jakarta Selatan.

Gencarnya larangan ojek online Purbalingga Purwokerto  online atau Go-Jek dan Grab Bike yang melintas di wilayah kalibata city dibuktikan dengan adanya spanduk dan banner yang terpasang di sekitar pangkalan ojek online Purbalingga Purwokerto  dan di depan Apartement Kalibata City.

Para tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  tersebut mengaku merasa dirugikan akan dengan adanya Go-Jek dan Grab Bike yang melintas sebab pendapatan mereka turun hingga 90 persen. "Kita merasa keganggu saja. Biasanya pagi sudah dapat sekarang sepi," kata salah satu tukang ojek online Purbalingga Purwokerto  yang tidak disebutkan namanya.